Gelak Tawa Warga Tatkala Prembon UPMI Pentaskan ‘Panji Sakti’

Berita Kampus

Gelak Tawa Warga Tatkala Prembon UPMI Pentaskan ‘Panji Sakti’

Seniman saat pentas prembon di Desa Apuan. Rektor Suarta (kiri) saat memainkan peran sebagai Mantri Buduh. Foto/FB Mahadewa University 

Nuansa seni budaya Bali terasa kental di Wantilan Banjar Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Susut, Bangli, Rabu (28/12) malam.

Layaknya suasana Pesta Kesenian Bali, wantilan ini penuh sesak oleh warga yang antusias menyaksikan pertunjukan seni tradisional Bali. Bahkan, penonton meluber hingga ke jalan desa.

Padahal, beberapa saat sebelumnya sempat turun hujan lebat, namun hal itu tidak menyurutkan antusiasme warga yang haus akan hiburan tradisi khas Bali.

Warga mulai dari usia anak-anak hingga dewasa berduyun menonton prembon kolaborasi antara seniman dari Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) dengan seniman dari desa ini.

Prembon tak hanya menyampaikan petuah, hingga lawakan lucu yang mengundang gelak tawa saja, akan tetapi berlangsung interaktif. Sepuluh anak diajak naik ke panggung untuk diberikan pertanyan ringan terkait nama ayah dari si anak.

Gelak tawa kembali terdengar tatkala anak-anak menjawab nama ayahnya yang terbilang unik dan lucu. Tak berhenti sampai disitu, anak-anak pun diberikan hadiah, karena telah berani maju, tampil ke depan menjawab pertanyaan dari sang seniman.

Menariknya, hingga prembon yang pentas selama kurang lebih tiga jam dari pukul 20.00 – 23.00 Wita usai, penonton tak juga beranjak pulang.

Bahkan, tampak beberapa warga mendekati para seniman dan menanyakan tentang bagaimana cara mengundang prembon ini jika ada hajatan.

Para seniman UPMI yang mendengar pertanyaan itu, mempersilahkan warga untuk mengundang seniman yang ada di desa ini.

Rektor UPMI, I Made Suarta yang mementaskan lakon Mantri Buduh menuturkan, seniman dari Mahadewa University melibatkan Pembantu Dekan III FKIP UPMI, I Ketut Muada, dan Kaprodi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, I Wayan Sugama.

“Seniman kami ada Joblar, Codet, Liku, dan Desak Rai, sedangkan penabuh dari STT Apuan,” tuturnya.

Dikatakan, pentas prembon ini merupakan persembahan dalam penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2022 UPMI di Desa Apuan ini.

Disebutkan, KKN selama sebulan ini diikuti sebanyak 248 mahasiswa, yakni dari tanggal 28 November 2022 – 28 Desember 2022.

Menurutnya, terdapat beberapa agenda dalam KKN di Desa Apuan. Mulai dari pendataan objek wisata alam, wisata sejarah, hingga mencatat wisata budaya yang ada di desa ini.

“Mahasiwa didampingi para dosen kami juga melakukan sejumlah program pelatihan, penyuluhan dan tuntunan dalam berbagai bidang juga dilangsungkan sesuai kebutuhan masyarakat,” bebernya.

Dia menambahkan, KKN Tematik untuk membangkitkan kearifan lokal. Mengingat, lanjut dia, kehidupan masyarakat Bali berbasis budaya, dan buah dari pelestarian itu adalah pariwisata. Jelas dia, KKN di desa ini merupakan janji untuk membantu menuntaskan rencana pembangunan.

“KKN ini untuk menggali dan membangkitkan potensi yang ada di Desa Apuan. Kemudian kami angkat, dipublikasikan agar terkenal, sehingga masyarakat tahu potensi kearifan lokal yang dimiliki di desa ini,” pungkasnya.

Panji Sakti

Prembon ini mempersembahkan kisah ‘Panji Sakti’. Alkisah, Raja Ler Bukit meminta pertolongan ke Bendesa Braban untuk mengatasi kesulitan. Singkat cerita, Bendesa Beraban berhasil mengatasi permasalahan itu, yang kemudian diberikan hadiah oleh raja yang satya wacana.

Namun, karena tidak meminta apa-apa, Bendesa Beraban tidak diperkenankan untuk pulang. Bendesa yang sudah dijemput warga akhirnya dengan berat hati memohon permaisuri raja untuk dibawa pulang.

Raja yang mendengar permintaan itu marah. Akan tetapi karena raja satya wacana, yakni apapun permintaan dari Bendesa Beraban akan dipenuhi, raja pun menanyakan alasan permintaan itu. Apalagi sang permaisuri kala itu sedang hamil.

Bendesa Beraban membeberkan bahwa permohonan itu. Dia menginginkan keturunan raja untuk mempersatukan warga di desanya. Singkat cerita, permaisuri pun melahirkan putra ‘Panji Sakti’ yang akhirnya menetap di Beraban sebagai ‘pemacek’ desa ini. Sedangkan permaisuri dikembalikan ke raja. alt

Sumber: http://posbalireborn.com/2022/12/31/gelak-tawa-warga-tatkala-prembon-upmi-pentaskan-panji-sakti/