Hoax dan Calon Pembawa Berita Berbakat PEKAN

Berita Kampus

Hoax dan Calon Pembawa Berita Berbakat PEKAN

Jurnalistik lagi. Ya, untuk keenam kalinya, unit kegiatan mahasiswa (UKM) jurnalistik Universitas PGRI Mahadewa Indonesia atau UPMI Bali menggelar acara rutin tahunan serangkaian Bulan Bahasa dan peringatan Sumpah Pemuda ini. Menariknya, selalu ada yang berbeda pada tiap gelaran dari tahun ke tahun.

Puncak acara Pekan Jurnalistik 2023 dilangsungkan di auditorium Redha Gunawan, Jumat (27/8). Dibuka oleh Rektor UPMI Bali, Prof. Dr. Drs. I Made Suartha, S.H., M.Hum, acara diisi dengan dua agenda utama, adalah lomba pembawa berita atau news anchor dan talkshow.

Talkshow yang dikemas secara santai mengangkat tema “Hoax Free: Kekelriuan Media Informasi di Masa Kini”. Sebagaimana yang banyak terjadi pada era digital dan tingginya penggunaan media sosial saat ini, menarik membahas hoax dan kekeliruan informasi.

Dipandu ketua UKM Jurnalistik UPMI Bali, I Wayan Dede Putra Wiguna, talkshow menghadirkan dua narasumber, Hari Puspita (wartawan, redaktur radabali.id.) dan I Made Adnyana, S.H., M.H. (dosen UPMI Bali, wartawan dan podcaster).

Kesimpulan dari perbincangan selama sejam tersebut, hoax kerap muncul karena berbagai faktor, namun terutama masalah rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia. Selain itu masalah regulasi atau peraturan dan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang bergerak di bidang informasi juga berpengaruh signifikan.

Bukan hanya perbincangan mengenai hoax dan berita, yang tak kalah menarik adalah penampilan langsung lima finalis lomba news anchor atau pembawa berita. Menurut ketua panitia Pekan Jurnalistik 2023, I Wayan Agus Sukmadana, tercatat 35 peserta dari berbagai SMA se-Bali yang turut ambil bagian dalam lomba kali ini.
Penyisihan dilakukan secara daring, di mana peserta mengirimkan rekaman video pembacaan berita. Dari keseluruhan peserta yang berbakat tersebut, dipilih lima finalis untuk ditampilkan secara langsung dan dinilai kembali oleh dewan juri. Tampil percaya diri dengan penampilan dan gaya bak pembawa berita sungguhan, tak pelak penampilan lima besar tersebut mendapat apresiasi bagus dari para juri.

“Semua peserta memiliki keunggulan juga kelebihan masing-masing. Dari empat kriteria penilaian, ada yang unggul di tiga kriteria, namun kurang pada satu kriteria. Namun intinya semuanya sangat berbakat,” komentar Putu Nirawati, penyiar RRI Denpasar juga alumni UPMI Bali yang menjadi salah satu juri.

Pemenang Lomba News Anchor Pekan Jurnalistik UPMI Bali masing-masing Juara I Ni Putu Shintya Vicita Dewi dari SMA Negeri 1 Sukawati dengan total nilai 1.045, Juara II Anak Agung Istri Vidya Saharani dari SMA Negeri 6 Denpasar dengan nilai 1.038, Juara III Ni Made Jeny Candra Ervita dari SMA Negeri 2 Mengwi dengan nilai 1.032.

Juara Harapan Komang Mila Wijayanti dari SMA Negeri 7 Denpasar dengan nilai 1.002,5, dan Juara Favorit Made Andhika Surya Divananda dari SMA Negeri 10 Denpasar.

Rektor UPMI Bali Prof. Dr. I Made Suarta, S.H. M.Hum dalam sambutan sebelum acara mengungkapkan UKM Jurnalistik UPMI Bali menjadi salah satu alternatif dari generasi muda untuk menambah keterampilan dan mengasah wawasan. Bahkan tidak jarang lulusan UPMI Bali menekuni profesi sebagai seorang wartawan.

“Saya mengapresiasi UKM Jurnalistik telah mampu mempertahankan eksistensinya. Ini menjadi jawaban bahwa ketika sesuatu yang kita tekuni terkadang menemui hambatan, keterampilan dalam jurnalistik ini menjadi alternatifnya. Alumi kami banyak mengisi waktunya untuk meningkatkan penghasilan melalui dunia jurnalistik,” tandasnya. (HUMAS)